16 December 2009

AIR MATA & CINTA NABI MUHAMMAD S.A.W

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata
sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah ayahku,
orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap
puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.
Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu
hendak dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan
kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan
di dunia. Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut
datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa
Jibril tidak ikut sama menyertainya.

Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih
Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa
hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata
Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah
lega, matanya masih penuh kecemasan. "Engkau tidak
senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga
bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di
dalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh
tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."
Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau
palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada
Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup,
melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana
sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat
nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai
dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
Ali segera mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku -
peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah
di antaramu." Di luar pintu tangis mulai terdengar
bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai
kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku,
umatku, umatku" Dan, berakhirlah hidup manusia mulia
yang memberi sinaran itu. Kini, mampukah kita
mencintai sepertinya? Allahumma sholli 'ala Muhammad
wa baarik wa salim 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah
kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim
lainnya agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah
dan RasulNya, seperti Allah dan Rasulnya mencintai
kita. Kerana sesungguhnya selain daripada itu hanyalah
fana belaka. Amin...

Tahi lalat - dan sikap?

Masyarakat pada zaman dahulu mengenal seseorang dgn melihat tanda
pada badannya.Diturunkan di sini firasat tentang tahi lalat. Sejauhmana
kebenarannya tidaklah diketahui dgn jelas. Namun begitu,ia biasa
diajarkan di kalangan Masyarakat melayu.Hanyalah sekadar menambah
pengetahuan.

* bibir atas kanan - banyak rezeki, pandai
* bibir atas kiri - ramai kawan, baik hati
* bibir bawah kanan - disegani orang, ramai yg suka
* bibir bawah kiri - pandai bicara, tak mudah kalah
* leher kanan - cerdas, jujur, berani menderita
* leher kiri - cerdas dlm segala hal dan banyak pengetahuan
* leher di tengah - tercapai cita-cita
* biji mata kanan - suka serong dan pembohong
* biji mata kiri - pembohong tetapi baik hati
* hujung mata kanan - baik hati, sopan santun, cerdas
* hujung mata kiri - baik budi, murah rezeki
* betis kanan - suka berhibur, boros
* betis ! kiri - rajin,tidak suka menganggur
* lutut kanan - bersikap tidak peduli dan tak mahu berusaha
* lutut kiri - kurang kuat berusaha
* kepala sebelah kanan - terkabul cita-cita
* kepala sebelah kiri - sering menemui kesusahan
* kepala sebelah belakang - jujur, sabar dan tekun
* kening kanan - cerdas dan cekap
* kening kiri - cerdas, sopan santun
* tengah kening - keras hati, berani segala hal
* hujung mulut kanan - kecil rezeki, tak mudah kalah
* hujung mulut kiri - suka berpoya-poya
* ketiak kanan - dapat menyimpan rahsia
* ketiak kiri - jujur, banyak yang cinta
* pergelangan kaki kanan - suka berpergian (keluar rumah)
* pergelangan kaki kiri - kehendak kuat
* batang hidung - banyak dicintai orang dan dapat menjadi kaya
* pada hidung - banyak rezeki
* dagu bawah kanan - jujur dan baik hati
* dagu bawah kiri - bijak sana dan berbudi luhur
* kemaluan kanan atau kiri - baik, suka senggama
* di kepala kemaluan (lelaki) - bakal beristeri 2
* tumit kanan - jujur dan banyak kawan
* tumit kiri - baik budi
* alis kanan suka - menolong, baik hati
* alis kiri - ramai yang suka
* pangkal peha kanan - kemahuan kuat
* pangkal peha kiri - suka kerja apa pun
* telapak kaki kanan - tak mudah mengeluh
* jari kaki kanan - suka menolong
* jari kaki kiri - berbudi, suka berbuat baik
* bahu kanan - cermat dlm membuat keputusan, banyak tanggungan
* bahu kiri - suka kerja keras, banyak tanggungjawab
* lengan kanan - setia dan taat pada atasan
* lengan kiri - menepati janji dan rajin
* pipi kanan - ramai teman
* tengah-tengah pipi kanan - ramai yg suka
* tengah-tengah pipi kiri - ramai teman
* ubun-ubun - kurang jujur
* pusat - cerdas, tangkas, tekun
* pusat bahagian kanan - sejahtera dalam hidup
* pusat bahagian kiri - beroleh kemuliaan
* pinggang kanan - sayang pada pasangan hidup
* pinggang kiri - disayang pasangan hidup
* dada kanan - dapat mengatasi masalah
* dada kiri - berani, jujur dan sabar
* telapak kaki kanan - tidak mudah mengeluh
* telapak kaki kiri - baik budi pekertinya
* siku tangan kanan - kuat ingin memiliki kekayaan
* siku tangan kiri - baik hati, suka menolong
* jari tangan kanan - serba beroleh keuntungan
* jari tangan kiri - serba baik bekerja
* jari telapak tangan kanan - banyak rezeki tapi boros
* jari telapak tangan kiri - banyak rezeki dan cermat
* perut bawah kanan - banyak rezeki, suka memberi maaf
* perut bawah kiri - baik hati, tenang hidupnya
* sudut mata kanan dalam - disayang suami atau isteri
* sudut mata kiri dalam - tidak mudah dilupakan pasangan
* sudut mata kanan luar - baik budi, ramai yg cinta
* pelipis kiri - murah rezeki, dpt jadi kaya
* pelipis kanan - serba berhasil dalam usaha
* kelopak mata kanan atas - baik hati, ramah,berjaya
* kelopak mata kiri atas ! - baik budi, ramai yg suka
* elopak mata kanan bawah - agak malas
* kelopak mata kiri bawah - agak bodoh, kurang bijaksana

Niat Ketika Berwuduk

1. berkumur
"Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan lidahku ini".

Kita hari-hari bercakap benda-benda yang tak berfaedah.

2. membasuh muka
"Ya Allah, putihkanlah muka ku di akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".
Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.

3. membasuh tangan kanan
"Ya Allah, berikanlah hisab-hisab ku ditangan kanan ku ini".
Ahli syurga diberikan hisab- hisabnya di tangan kanan .

4. membasuh tangan kiri
"Ya Allah, janganlah Kau berikan hisab- hisab ku di tangan kiri ku ini".
Ahli neraka diberikan hisab- hisabnya di tangan kiri .

5. membasuh kepala
"Ya Allah, lindunganlah daku dari terik matahari di padang Masyar dengan Arasy Mu".
Panas di Padang Masyar macam matahari sejengkal di atas kepala.

6. membasuh telinga
"Ya Allah, ampunilah dosa telinga ku ini".
Hari-hari mendengar orang mengumpat, memfitnah dll.

7. membasuh kaki kanan
"Ya Allah, permudahkanlah aku melintasi titian Siratul Mustaqqim".
Ahli syurga melintasi titian dengan pantas sekali.

8. membasuh kaki kiri
"Ya, Allah, bawakanlah daku pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat".
Qada' dan Qadar kita di tangan Allah.

WELCOME AGAIN!

Hakcipta Terpelihara Parklee's Blogspot ::